Beranda Bisnis Bos OJK: Bursa Eropa Suram dan Brutal, Indonesia Bersyukur

Bos OJK: Bursa Eropa Suram dan Brutal, Indonesia Bersyukur

184
0
Bos OJK: Bursa Eropa Suram dan Brutal, Indonesia Bersyukur
Bos OJK: Bursa Eropa Suram dan Brutal, Indonesia Bersyukur

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan suasana bursa saham Eropa sepanjang tahun 2022 begitu mencekam, berbeda dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Mengutip pemberitaan di salah satu media keuangan internasional yang menggambarkan suasana perdagangan bursa saham Eropa tanggal 30 Desember 2022 berjudul ‘European Stock Lower, Ending a Brutal Year On a Weak Note’,” ungkap Mahendra Siregar dalam laporannya pada peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023.

READ  Tuntaskan Proyek, Waskita Karya Ajukan Pinjaman Rp 1,7 T

Menurut Mahendra, hal ini jauh berbeda dengan suasana yang dialami di bursa domestik. “Beda saat 3 hari lalu kita menutup BEI. Kata kuncinya adalah brutal dalam berita ini, karena dikatakan bursa Eropa turun disebabkan kondisi yang brutal akibat perang di Ukraina, inflasi yang tinggi, dan kebijakan moneter ketat,” jelasnya.

Menurut dia, Indonesia patut bersyukur. Di tengah gejolak dan ketidakpastian di Eropa dan dunia, kinerja perekonomian Indonesia dan pasar modal tahun 2022 justru bertahan dan cenderung menunjukkan kinerja positif. Bahkan terbaik dibandingkan negara-negara di ASEAN dan Asia secara umum.

READ  Arab Sangkal Peningkatan Pasokan OPEC, Harga Minyak Naik

Hal itu tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 4% dibandingkan tahun lalu. Aktivitas perdagangan tahun 2022 juga mengalami kenaikan signifika. Frekuensi transaksi harian mencapai 1,31 juta kali atau terbesar di ASEAN.

“Kapitalisasi pasar tertinggi mencapai Rp 9.500 triliun atau US$ 600 miliar artinya 50% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Terdapat 59 pencatatan saham baru IPO pada tahun 2022. Jumlah investor pasar modal meningkat mencapai 10,3 juta yang artinya 10 kali lipat atau 1.000% meningkat dalam 5 tahun terakhir sejak 2017,” terang Mahendra.

READ  Target Jokowi ke Bahlil Terpenuhi, Investasi Rp 1.207 T

Investor pasar modal itu, papar dia, didominasi domestik yang sudah mencapai 55% dari seluruh investor. “Kalau dihitung yang generasi milenial dan gen-z adalah 58,7%. Itulah capaian-capaian yang luar biasa,” ungkapnya.