Perlindungan data pribadi telah menjadi salah satu tolak ukur bagi investor untuk menanamkan modal di suatu perusahaan atau organisasi. Para investor akan mengecek keamanan perlindungan data pribadi di suatu perusahaan atau organisasi sebelum menginvestasikan modalnya.
“Laporan ESG (environment social governance) itu tentu saja akan dibaca oleh investor. Penanam modal, tidak hanya melihat kualitas perusahaan dari laporan keuangan saja tapi dari ESG,” ujar Risk Advisory Privacy Leader, Deloitte Indonesia Alex Cheung di acara media briefing ‘Reforming Indonesia’s Personal Data Protection Landscape’ di CROCO by Monsieur Spoon, Jalan Teluk Betung Nomor 43, Jakarta Pusat.
Alex mengatakan perlindungan data pribadi masuk dalam bagian ESG perusahaan. Privasi data pelanggan atau konsumen, kata dia, tergolong hak asasi pelanggan dan masuk dalam kategori keberlanjutan khususnya pada governance atau tata kelola yang baik.
“Kalau perlindungan data pelanggan kualitasnya turun, investor akan memperhatikan dan tentu saja berpengaruh secara keseluruhan kepada korporasi,” tandas Alex.
Karena itu, kata Alex, perusahaan harus mengelola data pribadi dengan komprehensif dan menjamin keberadaannya. Selain menjadi pertimbangan investor, perlindungan data pribadi juga bisa berdampak pada faktor finansial.
“Proses tata kelola data tercantum dalam UU PDP akan mendorong pengembangan teknologi baru dan inovasi pada setiap pelaku bisnis karena pemrosesan dan penyimpanan data dilakukan secara transparan dan harus berdasarkan persetujuan subjek,” kata Alex.
Selain itu, kata Alex, pengontrol data pribadi harus mendapatkan izin dari subyek data terlebih dahulu sebelum melakukan transfer data kepada pihak lain di luar yuridiksi Republik Indonesia. Dia menegaskan, data pribadi tidak akan digunakan secara sembarangan oleh pengontrol data.
“Bagi pelaku bisnis dan industri, implementasi manajemen data pribadi merupakan sesuatu yang cukup menantang. Setiap aspek penting membutuhkan integrasi yang tetap sasaran agar proses penerapan berjalan tanpa hambatan dan asas kepatuhan dapat dijalankan,” jelas dia.
“Untuk itu, penting sekali mengintegrasikan implementasi manajemen data pribadi secara komprehensif guna membawa perubahan yang lebih baik. Ini menjadi komitmen besar Deloitte Indonesia dalam mengupayakan keamanan data klien demi kepentingan bersama,” pungkas Alex.