Sejarah Resort Mewah MNC-Trump di Bali yang Kini Terbengkalai

Resort mewah milik PT MNC Land yang mengusung nama mantan Presiden AS Donald Trump di Pulau Dewata, Trump International Resorts Bali, terbengkalai dan mangkrak selama bertahun-tahun.

Trump Organization dan pengembang MNC Group Indonesia menutup resort bintang enam itu pada 2017 dan memberhentikan ratusan pekerja.

Semula, hotel bintang enam itu dibangun untuk menggantikan Resort Golf Nirwana. Kedua badan usaha itu bermitra dengan cita-cita mengubah citra Resort Golf Nirwana menjadi resort dengan pemandangan Samudra Hindia yang indah.

Namun, alih-alih sukses, proyek tersebut gagal hingga lapangan golf yang dulu subur kini dipenuhi rumput liar. Beberapa situs di kawasan tersebut pun terlantar ditumbuhi tanaman. Bahkan, jalur ke lokasi pun mati.

Pembangunan resort ini bahkan sempat dijuluki sebagai ‘proyek impian’ oleh sang putra, Donald Trump Jr, pada kunjungannya ke Jakarta 2019 lalu.

Kesepakatan Trump untuk melisensikan namanya ke resort baru dan membantu mengoperasikannya pada 2015 lalu itu sempat menjadi impian bagi pekerja Indonesia.

Namun, Kepala MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyebut pandemi covid-19 menghambat rencana pembukaan kembali resort tersebut.

Ditta Dwi, mantan caddy di Trump International Resorts Bali ikut terdampak dari mangkraknya pembangunan resort tersebut. Ia kini terpaksa mengambil pekerjaan lain sebagai pramusaji.

“Tidak ada kejelasan tentang masa depan kami. Kami mendengar akan direkrut kembali, tetapi itu tidak pernah terjadi,” katanya kepada France24, Jumat (9/12).

Dwi mengatakan banyak pekerja Bali yang kehilangan pekerjaan akibat proyek mangkrak itu. Ia menyebut pekerja hotel memang diberi kompensasi setelah kehilangan pekerjaan. Namun, sekitar 150 caddy dengan status kontrak tidak menerima apapun.

Saat masih bekerja di resort milik Trump, Dwi menerima gaji Rp1,3 juta per bulan. Meski begitu, tip dari pegolf kaya membuat ia bisa meraup Rp15 juta per bulan.

Hal itu jauh berbeda dengan penghasilannya di tempat kerja sekarang. Dwi hanya menerima pemasukan bersih Rp1,3 juta, tanpa embel-embel tip.

Sementara itu, Direktur Divisi Properti MNC Edwin Darmasetiawan menolak untuk memaparkan berapa jumlah pekerja yang dipecat. Ia hanya menyebut masalah keuangan yang menjadi dalang terlantarnya resort tersebut.

Edwin pun tetap optimis proyek itu akan dilanjutkan dalam beberapa waktu mendatang. “Saya tidak melihat proyek ini sebagai kegagalan, tetapi ditunda,” katanya.

Ia menambahkan saat ini pihaknya sedang fokus dengan proyek MNC Group dan Trump lainnya yaitu Trump International Hotel Lido di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Di sisi lain, proyek di perbatasan Bogor-Sukabumi yang akan mencakup lapangan golf dan resort Trump itu menuai kontroversi. Pasalnya, pembangunan resort diduga menggali kuburan leluhur Islam tanpa izin penduduk setempat.