Seorang pengguna iPhone dilaporkan mengajukan gugatan kepada Apple, hal ini menyangkut pelanggaran privasi oleh perusahaan.
Padahal, privasi pengguna merupakan salah satu fitur inti dari iPhone yang sudah diiklankan oleh Apple selama bertahun tahun. Selain itu, Apple juga memperkenalkan sejumlah perlindungan di iOS untuk meningkatkan keamanan dan privasi pengguna.
Dilansir dari BGR, Selasa (15/11/2022), namun sebuah temuan baru dikabarkan menodai klaim privasi Apple tersebut.
Peneliti keamanan menemukan, aplikasi App Store merekam setiap interaksi pengguna di iPhone, dan mengirimkan data ke Apple meski ada batasan privasi yang mungkin di berlakukan.
Peneliti tersebut menunjukan, aplikasi Apple default lainnya juga punya perilaku yang sama. Adapun aplikasi yang dimaksud adalah Apple Music, Apple TV, Books, dan Stocks.
Menyusul penemuan dugaan pelanggaran privasi tersebut, seseorang penggunamengajukan gugatan class action terhadap Apple di California.
“Privasi adalah salah satu masalah utama yang digunakan Apple untuk membedakan produknya dari pesaing, Tapi jaminan privasi Apple benar-benar ilusi,” ujar penggugat bernama Elliot Libman pada Gizmodo.
Gugatan itu, menuding Apple telah melanggar undang-undang privasi Invasi California. Disamping itu, penelitian privasi tersebut menunjukan bagaimana iPhone mengirimkan data analytics Apple, bahkan saat pengaturan privasi iPhone Analytics dimatikan.
Sejumlah peneliti dari perusahaan perangkat lunak Mysk, menemukan bahwa App Store mengirimkan informasi lengkap pada perusahaan, tentang hampir semua hal yang dilakukan pengguna di aplikasi meski ada pengaturan privasi.
Peneliti juga menguji aplikasi tambahan dari Apple seperti Apple Music, Apple TV, Books dan Stocks. Hasilnya, mereka menemukan masalah pengumpulan data yang sama pada seluruh aplikasi iPhone bawaan Apple.
Selain itu, Apple juga diduga menerima dari App Store yang bisa mengidentifikasi pengguna dan perangkat. Termasuk nomor ID, model iPhone, resolusi layar, bahasa keyboard hingga konektivitas internet. Seluruh informasi itu bisa digunakan untuk pengguna sidik jari.
Tidak sampai disitu, pengiklan juga diduga dapat menggunakan teknologi pelacakan pengguna semacam itu untuk melewati perlindungan privasi.
Menurut 9to5mac, Apple secara eksplisit melarang solusi seperti itu, karena mempunyai fitur perlindungan privasi yang ketat pada iPhone.
Terkait tuduhan tentang privasi yang terlihat cukup serius itu, Apple belum memberikan tanggapan apapun.