Standard Chartered Jalin Kerja Sama dengan Electra Mobilitas

Standard Chartered Indonesia menjalin kerja sama dengan anak perusahaan PT Ilectra Motor Group (IMG), Electra Mobilitas Indonesia (EMI), yang merupakan bagian dari produsen motor listrik ALVA. Melalui perjanjian ini, Standard Chartered Indonesia akan membantu IMG membangun praktek yang bersifat berkelanjutan dalam sistem rantai pasokan mereka.

Ilectra Motor Group merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Indika Energy Tbk (INDY). INDY, sebelumnya juga telah mengumumkan target untuk meningkatkan pendapatan non batu bara sebesar minimal 50% pada tahun 2025, dan mengupayakannya lewat diversifikasi bisnis non batu bara seperti kendaraan listrik, pertambangan emas, solusi berbasis alam, energi baru dan terbarukan, serta teknologi digital.

Sejalan dengan tujuan yang ditetapkan oleh IMG dan INDY untuk mengurangi emisi karbon mereka, Standard Chartered telah menyediakan fasilitas pembiayaan faktur impor yang akan membatasi penggunaan pembiayaan hanya untuk pemasok yang menyediakan bahan baku dan suku cadang yang terkait dengan produksi motor listrik ALVA.

“Kami bangga dapat memberikan fasilitas pendanaan perdagangan berkelanjutan untuk mendukung aspirasi IMG untuk mengembangkan operasinya yang ramah lingkungan. Kesepakatan ini juga sejalan dengan upaya global Standard Chartered untuk menciptakan arus perdagangan global yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” ungkap Andrew Chia, CEO Cluster Standard Chartered, Pasar Indonesia dan ASEAN (Australia, Brunei, dan Filipina).

Sementara itu, Direktur Utama Ilectra Motor Group, Purbaja Pantja mengungkapkan bahwa ia sangat antusias dengan dukungan Standard Chartered kepada IMG.

“Kami sangat antusias dengan dukungan Standard Chartered kepada IMG untuk mendorong ekosistem mobilitas dan lifestyle yang lebih hijau melalui sepeda motor listrik ALVA. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi upaya kami dan seluruh rantai pasok untuk menghadirkan solusi kendaraan listrik terbaik untuk masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” ungkap Purbaja.

Kemitraan antara Standard Chartered dan EMI dikategorikan sebagai pendanaan berkelanjutan di bawah kerangka keberlanjutan Standard Chartered, dikarenakan lebih dari 90% pendapatan EMI dihasilkan dari kegiatan ramah lingkungan. Selain menyediakan fasilitas pendanaan faktur impor, Standard Chartered juga akan mendukung operasional treasury dari EMI dengan memanfaatkan solusi Straight2Bank Bank.

Pada awal tahun ini, Standard Chartered Bank juga telah mendukung Bank Mandiri dengan pelaksanaan transaksi Repurchase Agreement (Repo) senilai $500 juta, yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip ESG. Transaksi tersebut merupakan yang pertama di Indonesia, di mana hasil Repo digunakan untuk mendanai aset hijau dan sosial yang memenuhi kerangka obligasi keberlanjutan mandiri. Transaksi bersejarah ini menunjukkan komitmen Standard Chartered Bank dalam mendorong inovasi produk keuangan berkelanjutan.