PT Wijaya Karya Gedung Tbk (WEGE) mengincar kontrak baru pada 2023 bertumbuh sebesar 20% atau sekitar Rp 8,4 triliun dari total kontrak yang ditargetkan perseroan pada tahun ini sebesar Rp 7,1 triliun.
“Setelah kita diskusikan semua paparan mengenai rencana proyek dan dari paparan itu kita pilih-pilih, akhirnya kita sasarkan proyek yang akan berjalan tahun depan sekitar 20% omzet pertumbuhan kontraknya dari tahun ini,” ucap Direktur Utama Wika Gedung, Hadian Pramudita, Rabu (23/11/2022).
Target pertumbuhan kontrak pada tahun depan itu, menurut Hadian, didasarkan atas perolehan kontrak perseroan sampai Oktober tahun ini yang mengalami kenaikan sebesar 40%.
Selain itu, perseroan juga mempertimbangkan adanya pemilihan umum (Pemilu) pada 2024, sehingga pada 2023 pertumbuhan kontrak berada di kisaran 20%.
“Jadi, ya, sekitar Rp 8,4 triliun kurang lebih dibandingkan tahun ini,” ucap Hadian.
Sebagai emiten dengan champion di sektor konstruksi gedung, tahun depan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ini bakal fokus mengincar proyek-proyek perbankan, rumah sakit, infrastruktur pariwisata, dan terakhir proyek data center.
Di samping itu, sambung Hadian, perseroan juga berpartisipasi pada proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan berhasil memenangkan proyek rumah pekerja yang terdiri dari 22 tower dengan masing-masing empat lantai.
Keberhasilan perseroan mengantongi proyek senilai Rp 419 miliar itu tidak lepas dari inovasi teknologi modular yang dikembangkan Wika Gedung selama beberapa tahun terakhir.
Di luar itu, perseroan juga tengah mengikuti tender proyek lain di IKN yang rencananya bakal diumumkan dalam dua sampai tiga pekan ke depan. Termasuk membidik proyek perkantoran dan perumahan atau hunian Aparatur Sipil Negara (ASN), serta proyek IKN yang dibangun investor swasta.
“Jadi, itu salah satunya sebagai gambaran bahwa kita sudah dapat proyek sebanyak 22 tower, empat lantai, dan 17 ribu bath. Termasuk fasilitas tempat makan, santai, beribadah laundry, dan lain sebagainya,” ungkap Hadian.